Google

Wednesday, April 30, 2008

Infeksi Genitalia Interna

Infeksi genitalia interna adalah peradangan akibat mikroorganisme pada vagina dalam. Akibatnya akan muncul gejala keputihan atau fluor albus.

Cairan kuning kental dan sangat banyak akan keluar dari vagina. Sekitar vagina akan terasa panas, gatal, nyeri tekan. Vagina juga akan mengalami nyeri saat berhubungan, nyeri saat berkemih, dan lain-lain.

Bila infeksi menyebar ke rahim dan saluran telur maka dapat terjadi demam disertai gejala nyeri perut bagian bawah kanan/kiri dan disebut penyakit radang panggul (pelvic inflamatory disease).

Keluarnya cairan keputihan ini dapat terjadi karena kelebihan hormon, infeksi kuman seperti n. gonorrhoeae, candida albicans, infeksi protozoa atau trichomonas, dan lain-lain.
Untuk memastikan penyebab maka penting dilakukan pemeriksaan mikrobiologis cairan keputihan dengan mikroskop atau dilakukan pembiakan (kultur) kuman.

Bila penyebabnya mikroorganisme umumnya akan mendapat obat antibiotik injeksi (suntikan) dapat diulang atau diteruskan menggunakan obat minum. Kepatuhan meminum obat sangat diperlukan untuk mencegah perluasan penyakit.

Selama kurun waktu tertentu selama masa pengobatan sebaiknya hubungan intim dihindari. Berapa lamanya tergantung berat ringannya penyakit dan kuman penyebab karena dapat menular kepada suami.

Jika suami mengalami keluhan kencing bernanah, nyeri, panas saat berkemih, kemungkinan telah tertular infeksi genitalia interna ini. Untuk itu saluran kemih harus diperiksakan ke dokter. Air seni akan diperiksa secara mikrobiologis pula dan diberi terapi sesuai kuman penyebab.

Pada perempuan yang masih menyusui bayi, sebaiknya menyediakan sabun antiseptik untuk cuci tangan. Pastikan tangan sudah dicuci bersih dengan larutan antiseptik tersebut sebelum menyusui atau berinteraksi dengan bayi.

Untuk sementara hindari memegang mata bayi secara langsung dengan jari tangan. Sebaiknya kuku jari tangan dalam keadaan dipotong pendek. Hal itu semua untuk menghindari transmisi penyakit pada bayi. Namun, bayi tetap diberikan ASI seperti biasa.

Dalam kondisi pengidapan penyakit ini harus segera berobat ke dokter kebidanan untuk diperiksa secara menyeluruh kondisi alat kelamin dalam seperti vagina, rahim, saluran telur, dan ovarium. Apabila dinyatakan mengalami infeksi genitalia interna, jika menggunakan alat kontrasepsi IUD, alat ini perlu dilepas.

Sumber:detikhealth.com


Article Source : http://www.solusisehat.net/artikel.php?id=772

No comments: